
“Kita hanya mampu menyediakan industri massal yang menyerap tenaga kerja tanpa keahlian dan berupah murah.”
– Mahyudi
JawaPos.com – Debat publik calon ketua umum Golkar memasuki babak terakhir. Perhelatan yang digelar di Nusa Dua, Bali, itu pun berlangsung meriah.
Suasana semakin memanas ketika para kandidat diberi waktu menyampaikan pandangannya terkait peranan Golkar terhadap pembangunan ekonomi dan pendidikan di Indonesia.
Debat kali ini membahas soal ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. Dan, yang menjadi fokusnya adalah mengenai isu keterbatasan sumber daya manusia (SDM).
Salah seorang calon ketua umum Partai Golkar, Mahyudin mengatakan, terbatasnya SDM di Indonesia menjadi penghambat majunya perekonomian. Alhasil, sektor industri tidak berlangsung lama, rontok saat upah naik.
“Kita hanya mampu menyediakan industri massal yang menyerap tenaga kerja tanpa keahlian dan berupah murah,” tutur Mahyudin.
Menurut dia, perlu adanya terobosan. Yakni, dengan memperbanyak ahli teknologi. Sehingga, Indonesia mampu mengolah sumber daya alamnya sendiri. “Indonesia tidak bisa lagi jual produk bahan mentah. Tambang harus diolah dalam negeri. Freeport tidak boleh lagi ekspor barang mentah,” tegas dia.
Untuk menyiapkan para ahli tersebut, pendidikan menjadi faktor penting. Karenanya, Mahyudin mendukung program Jokowi yang mencanangkan wajib belajar 12 tahun.